Integrasi pada Data Warehouse

Nama : Dina Wahyuni Puteri
NIM : 1805551016
Dosen Pengampu : I Putu Agus Eka Pratama, S.T., M.T.
Mata Kuliah : Data Warehouse
Program Studi : Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Udayana

Integrasi merupakan suatu proses pembaruan yang dialami oleh sebuah sistem, dimana dalam proses pembaruan tersebut terdapat aktivitas pengumpulan serta penggabungan sehingga nantinya suatu sistem dapat terbentuk menjadi suatu kesatuan sistem yang utuh. Integrasi memiliki banyak kemudahan, seperti salah satu contohnya yaitu memudahkan dalam hal pertukaran informasi, dengan adanya sistem yang terintegrasi maka nantinya suatu proses pertukaran informasi akan dapat berjalan secara efektif serta efisien. Integrasi terbagi menjadi 3 jenis level, yang akan dijabarkan sebagai berikut.
1.        Integrasi di Level Data
        Integrasi di Level Data merupakan suatu proses penggabungan data dari berbagai database, yang nantinya berbagai data tersebut akan dikumpulkan atau digabungkan menjadi satu ke dalam media penyimpanan atau gudang data (warehouse). Penggabungan data pada Level Data berfungsi untuk memudahkan pengguna dalam melihat, mengolah, dan menganalisis data. Terdapat tiga indikator penting dalam Integrasi Level Data, diantaranya yakni format data, struktur data, dan juga sumber data. Pada Integrasi di Level Data ini nantinya akan dilakukan penyesuaian berbagai macam format data yang berbeda agar menjadi kesatuan, penggabungan berbagai macam sumber data menjadi data yang utuh, serta juga adanya penyesuaian dari berbagai macam struktur data yang didapat. Tujuan dari integrasi di Level Data pada data warehouse yakni untuk analisa data melalui proses slicing, memperoleh knowledge melalui data mining, serta juga sebagai decision making.
Contoh dari Integrasi di Level Data yakni dapat ditemui pada organisasi berupa perusahaan, dimana perusahaan tersebut nantinya akan melibatkan interaksi dengan pengguna berupa konsumen dan juga distributor. Secara umum dapat dikatakan jika proses bisnis tersebut akan semakin kompleks karena diperlukannya interaksi dengan pengguna. Untuk itu, dibutuhkannya upaya untuk menyederhanakan proses bisnis yang ada ke dalam sebuah integrasi di level data. Integrasi di Level Data memungkinkan adanya pengumpulan data yang berasal dari berbagai macam sumber dan format data, kemudian nantinya beragam format data tersebut akan diubah menjadi satu format umum, yang dilanjutkan pada proses analisa, perubahan menjadi bagian-bagian grup kecil, dan disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.
 
2.        Integrasi di Level Aplikasi
        Integrasi di Level Aplikasi merupakan suatu proses penggabungan dari berbagai aplikasi-aplikasi yang bertujuan untuk memudahkan pengguna dalam melakukan pertukaran informasi antar aplikasi. Contoh dari integrasi di level aplikasi yaitu dapat ditemui pada pembuatan aplikasi mobile, pada pembuatan ini terjadi integrasi yang memungkinkan pengguna untuk terhubung ke social network seperti Facebook dan Twitter. Contoh lainnya yaitu dapat ditemui pada pembuatan aplikasi bisnis, dimana terjadi integrasi antara aplikasi milih market place dan juga aplikasi milik perusahaan ekspedisi, apabila terjadi pembaruan berupa upload resi pengiriman barang, maka secara otomatis akan ter-update baik pada aplikasi market place pun juga pada aplikasi penyedia layanan ekspedisi.
 
3.         Integrasi di Level Middleware
        Integrasi di Level Middleware merupakan suatu sistem perangkat lunak yang menyediakan jasa untuk komunikasi, pemantauan serta operasi, dan juga pelaksanaan integrasi aplikasi. Contoh dari pengimplementasian integrasi di level middleware yaitu dapat ditemui pada koneksi antara web server dengan sistem database seperti ODBC, OLEDB, dan JDBC.
 
Data Warehouse Terintegrasi (DAWET)
      Data warehouse terintegrasi atau yang bisa disingkat dengan DAWET merupakan sebuah data warehouse yang dalam pengimplementasian nya menerapkan integrasi di level data dan juga integrasi di level aplikasi. Tujuan dari penerapan integrasi di level data dan aplikasi pada data warehouse yaitu untuk memudahkan dalam kebutuhan analisa dan juga pengambilan keputusan. Contoh dari studi kasus DAWET dapat ditemui Dirjen Pajak, dimana data warehouse yang diimplementasikan menerapkan integrasi di level data dan juga aplikasi untuk mempermudah dalam proses analisa data dan juga pengambilan keputusan terkait dengan pajak dan wajib pajak. Penerapan dari data warehouse terintegrasi juga dibarengi dengan kombinasi dari teknologi data yaitu Big Data, hal tersebut dikarenakan data yang akan digunakan semakin kompleks dengan kuantitas yang sangat banyak dan format yang beragam. Oleh karena itu diterapkannya kombinasi data warehouse terintegrasi dan juga Big Data untuk memudahkan dalam pemberian solusi dari masalah-masalah yang ada seperti halnya kemungkinan adanya kecurangan atau penggelapan mengenai perpajakan, permasalahan lainnya meliputi permasalahan seputar pajak yang tidak sesuai dengan ketentuan, pelaporan pajak yang tidak terstruktur, dan lainnya.

 

Referensi
I Putu Agus Eka Pratama. Handbook Data Warehouse. Penerbit Informatika. Bandung. 2017.

 


Komentar

Postingan Populer